Perkembangan Game Mobile Legends di Indonesia

Mobile Legends: Bang Bang yaitu sebuah permainan MOBA yang dirancang untuk hp. Kedua regu lawan berjuang untuk menempuh dan menghancurkan basis musuh sambil mempertahankan basis mereka sendiri untuk membatasi jalan setapak, tiga “trek” yang diketahui sebagai “top”, “middle” dan “bottom”, yang menghubungkan basis-basis.

Di masing-masing regu, ada lima pemain yang masing-masing membatasi avatar, yang diketahui sebagai “hero”, dari perangkat mereka sendiri.

Karakter terkontrol komputer yang lebih lemah, yang disebut “minions”, bertelor di basis regu dan meniru tiga trek ke basis regu lawan, melawan musuh dan menara.

Riot Games, perusahaan yang mengembangkan dan menerbitkan permainan PC League of Legends, mengajukan gugatan pada tanggal 11 Juli 2017 kepada pengembang Mobile Legends: Bang Bang yaitu Shanghai Moonton Technology ke Pengadilan Negeri California karena telah melanggar sebagian merek dagang dalam permainan tersebut.

Gugatan tersebut didasarkan atas dugaan pelanggaran atas kekayaan intelektual oleh Moonton, para pengacara Riot Games menuturkan dalam gugatan mereka, bahwa Moonton melaksanakan pelanggaran atas kekayaan intelektual melalui permainan video yang mereka kembangkan, yaitu Magic Rush: Heroes Mobile, Legends: 5v5 MOBA (nama terdahulu Mobile Legends: Bang Bang), dan Mobile Legends: Bang Bang.

Pelanggaran tersebut, antara lain, mengenai aspek logo, karakter, rancangan peta, rancangan hero, dan rancangan monster.

Mereka malahan melengkapi surat gugatan dengan gambaran untuk menunjukkan aspek-aspek pelanggaran kekayaan intelektual yang dikerjakan Moonton.

Moonton kemudian merilis sebuah pernyataan pada hari yang sama melalui halaman Facebook yang mengklaim bahwa “hak ciptanya telah terdaftar dan dilindungi di banyak negara di semua dunia”.

Selanjutnya diklaim bahwa Moonton mempunyai hak kekayaan intelektual dan mengancam tindakan aturan kepada media dan pesaing karena menyebarkan isu palsu tentang Moonton dan permainannya.

Kemajuan game mobile melesat pesat berkat munculnya hp touchscreen di awal tahun 2009. Bahkan hingga sekarang game mobile telah menyaingi game konsol serta game PC.

Kembali ke 3 tahun yang lalu, kata Multiplayer Online Battle Ajang (MOBA) sangatlah asing di alat pendengaran pemain game mobile. Hingga pada Juli 2016, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) memasuki dunia mobile gaming di Indonesia dan sukses menarik perhatian para pemain.

Ternyata Moonton sukses merilis Mobile Legends. Indonesia malahan menjadi salah satu negara yang berkontribusi besar atas kepopuleran game ini.

Karena lebih menarik lagi, developer game tersebut punya karakter dari seri pahlawan (hero), yaitu Gatotkaca. Karakter tokoh pewayangan tersebut diciptakan sebagai apresiasi Mobile Legends kepada kultur Indonesia, sekaligus mempersembahkan kultur Indonesia pada dunia.

Maka tren yang cukup tinggi, Mobile Legends tak jarang menggelar persaingan game tingkat Asia Tenggara di mana Indonesia menjadi salah satu negara peserta.

Untuk tingkat nasional sendiri ada MPL ID dan Piala Presiden Esports 2019. Mereka juga mengadakan turnamen untuk menjangkau semua kalangan peminat esports dengan menggelar turnamen Mobile Legends Campus Championship (MLCC).

Oh iya, buat brader yang tidak tahu apa itu MPL, MPL yaitu liga kompetitif tertinggi untuk MLBB yang resmi digelar oleh Moonton selaku publisher dari MLBB. Anggaplah turnamen ini seperti Premier League di sepak bola atau NBA di basket.

Hingga, MPL memang bisa jadi salah satu tolak ukur antusiasme gamer ataupun fans esports MLBB di Indonesia.

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga meminta penerbit game “Mobile Legend”, Moonton, untuk membuka kantor di Indonesia agar bisa lebih dekat dengan pasar lokal. Kementerian Kominfo juga mensupport pengembangan e-sport sebagai sarana pengembangan kreatifitas.

di penghujung dekade, game MOBA ini konsisten eksis dan masih dimainkan oleh banyak kalangan.